Senin, 09 Juli 2012

Anang - Ashanty Ngunduh Mantu

Jakarta: Sejak Rabu, 4 Juli 2012, pasangan pengantin baru Anang Hermansyah dan Ashanty berada di Kota Jember, Jawa Timur. Menggunakan kereta Bima dari Stasiun Gambir, Anang membawa sekitar 30 koper dan memboyong 50 orang dari Jakarta sekaligus menyewa dua gerbong. Acara ngunduh mantu yang dilakukan Anang ternyata menuai protes dari warga Jember lewat Forum Masyarakat Tertindas (Format). Anang dituding menggunakan dana APBD Jember hingga miliaran. "Berita itu tidak berdasar,” kata Anang lewat sambungan telepon, Kamis, 5 Juli 2012. Meski diwarnai berita yang tidak mengenakkan, Anang tetap menikmati tanah kelahirannya itu. Kepala Bagian Humas Pemkab Jember Sandi Suwardi Hasan membantah acara "Ngunduh Mantu" dan "Artis Pulang Kampung" itu menggunakan anggaran Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) yang bersumber dari APBD. Hari ini Anang mengunjungi pesantren tempat dia nyantri di Riyadlush Sholihin Al Amin, Desa Tegalrejo, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember. "Aku ke pesantren bapak, lalu ke rumah kakak di Tanggul. Setelah itu gladi resik di Pendopo Kabupaten," ujar pria kelahiran Jember, Jawa Timur, 18 Maret 1969, ini. Puncak acara ngunduh mantu ini akan berlangsung di kantor Bupati Jember dan Pendapa Kabupaten Wahyawhibawa Graha pada Jumat, 6 Juli 2012. Ngunduh mantu ini merupakan resepsi yang kedua untuk mengakomodasi sanak keluarga Anang di Jawa yang pada 21 Mei 2012 tak sempat hadir di resepsi pertama. "Ini semua uang dari keluarga aku, bukan dari APBD Jember," jelas Anang. ALIA FATHIYAH

Adrie Subono: Jangan Tanya Soal Lady Gaga

Jakarta - Promotor musik Adrie Subono mengakui menjadi seorang promotor musik di Indonesia memiliki risiko yang tinggi. Salah satunya ketika konser yang sudah direncanakan dengan matang batal di pertengahan. Terlebih lagi jika tiket sudah dilempar ke pasar. Menurut Adrie, jika pada sebuah konser artis secara mendadak membatalkannya, pihak promotor akan menerima kembalian uang muka secara utuh 50 persen. "Tanpa potongan sama sekali. Manajemen artis akan mengembalikan semuanya," kata Adrie kepada Tempo, Selasa 15 Mei 2012. Tapi, pihak promotor akan rugi jika konser tersebut batal secara mendadak seperti yang mungkin terjadi pada konser Lady Gaga pada 3 Juni mendatang. Sebulan sebelum konser, kata Adrie, promotor harus membayar sisa uang muka yakni 50 persen. Konser Lady Gaga terancam batal karena tidak mendapat izin dari Kepolisian. Pelarangan itu menyusul surat penolakan dari beberapa elemen masyarakat, seperti Majelis Intelektual, Majelis Ulama Muda Indonesia, dan Forum Umat Islam, termasuk Front Pembela Islam. "Kalau pembatalan dari pihak kita, uang yang sudah dibayar ke manajemen artis tidak kembali. Kita rugi," ujar promotor yang telah 18 tahun malang melintang membawa artis internasional ke Indonesia ini. Selain itu, selama persiapan konser si manajemen artis meminta laporan setiap bulan mengenai konser tersebut. Soal keuntungan yang diterima promotor juga diketahui oleh manajemen artis. "Mereka enggak mau, kalau keuntungan promotor lebih besar dari honor artisnya. Ketika sudah beberapa bulan mau konser, si promotor harus memberikan laporan secara mingguan sampai konser itu berlangsung," ujar Adrie. Adrie pernah mengalami pembatalan konser ketika tiket telah terjual. Ayah dari penyanyi Melanie Subono ini harus mengembalikan uang hasil penjualan tiket ke penonton secara penuh. "Karena uang tiket itu titipan, bukan uang kita, jadi kita enggak rugi mengembalikannya," ujarnya. Ketika ditanyakan komentarnya soal konser Lady Gaga yang kemungkinan besar batal, Adrie tertawa. "Kalau soal itu gue nggak tahu. Jangan tanya gue," katanya. ALIA FATHIYAH